SKRIPSI
Laju Infiltrasi pada Beberapa Penggunaan Lahan di Sub Das Wuasa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso.
RINGKASAN
MAIKEL GUSMAWAN PIKU – L 131 15 080 “Laju Infiltrasi Pada
Beberapa Penggunaan Lahan Di Sub Das Wuasa Kecamatan Lore Utara
Kabupaten Poso” Skripsi. Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Tadulako (Dibimbing oleh Naharuddin)
Infiltrasi adalah aliran air masuk kedalam tanah sebagai akibat gaya kapiler
(gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Laju
maksimal gerakan air masuk kedalam tanah dinamakan kapasitas infiltrasi.
Kapasitas infiltrasi terjadi ketika intensitas hujan melebihi kemampuan tanah
menyerap kelembapan tanah. Sebaliknya, apabila intensitas hujan lebih kecil
daripada kapasitas infiltrasi, maka laju infiltrasi sama dengan laju curah hujan.
Laju infiltrasi umumnya dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan
intensitas curah hujan, yaitu milimeter per jam(mm/jam). Tujuan penelitian ini,
yaitu untuk mengetahui laju infiltrasi pada beberapa penggunaan lahan, antara lain
hutan primer, agroforestri, dan tegalan.
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, dari bulan Juli sampai
Desember 2019, berlokasi di Sub Das Wuasa, Kec. Lore Utara. Kabupaten Poso.
Analisis data menggunakan metode perhitungan Horton untuk menentukan
besarnya laju infiltrasi. Penelitian laju infiltrasi dilakukan pada tiga lahan berbeda,
antara lain hutan primer, agroforestri, dan tegalan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Field Research dengan
alat Double Ring Infiltrometer untuk menentukan besarnya laju infiltrasi pada
hutan primer, lahan agroforestri dan tegalan yang masing-masing setiap lahan di
tentukan 1 titik pengukuran.
Hasil penelitian menunjukan, laju infiltrasi pada hutan primer sebesar 2,8
cm/jam termasuk di kriteria sedang, pada lahan agroforestri memiliki laju infiltrasi
1,6 cm/jam termasuk di kriteria agak lambat, dan laju infiltrasi pada tegalan
sebesar 0,7 cm/jam termasuk di kriteria agak lambat. Namun, yang membedakan
antara agroforestri dan tegalan yaitu tekstur, C-Oganik dan B-Organik pada
tegalan sangat kecil yang membuat kapasitas laju infiltrasi menurun.
Tidak tersedia versi lain