SKRIPSI
Hubungan Kerapatan Vegetasi Mangrove Terhadap Kelimpahan Kepiting Bakau (Seyila sp.)Di Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala
RINGKASAN
NUR FAJRIANI – L131 17 133, Hubungan Kerapatan Vegeasi Mangrove Terhadap Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. Dibimbing oleh Bau Toknok.
Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis penting untuk biota perairan yaitu sebagai tempat mencari makan (feeding ground), daerah pemijahan (spawning ground), dan tempat asuhan (nursery ground). Salah satu biota perairan yang memanfaatkan fungsi tersebut adalah kepiting bakau (Scylla sp.).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kerapatan vegetasi mangrove, kelimpahan kepiting bakau (Scylla sp.), dan hubungan kerapatan vegetasi mangrove terhadap kelimpahan kepiting bakau (Scylla sp.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2021 di Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis vegetasi menggunakan garis transek atau jalur berpetak. Transek pengamatan dibuat di 3 kondisi vegetasi, yaitu relatif utuh, sudah terganggu, dan vegetasi jarang dengan jumlah total plot sebanyak 11 plot. Pengumpulan data Kepiting Bakau (Scylla sp.) dilakukan dengan menggunakan metode trap yang diletakkan secara sengaja (Purposive Sampling) di setiap transek. Perangkap yang digunakan untuk menangkap kepiting bakau disebut bubu dan umpannya berupa ikan layang (Decapterus macarellus). Pada masing-masing plot dipasang trap sebanyak 5 buah.
Hasil penelitian Kerapatan vegetasi mangrove pada strata pohon di semua kondisi kerapatan tergolong Rapat, sedang dan jarang yaitu 366 - 1600 ind/ha. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) dari 3 kondisi yaitu 33-130 ind/ha. Besarnya kontribusi kerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting bakau dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasinya (R2) di ke 3 kondisi yaitu sebesar 0,937 pada kondisi relatif utuh, 0,497 pada kondisi sudah terganggu, dan 0,268 pada kondisi jarang atau dengan kata lain kontribusi kerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting bakau sebesar 93,7% pada kondisi relatif utuh, 49,7% pada kondisi sudah terganggu dan 26,8% pada kondisi jarang.
Tidak tersedia versi lain