SKRIPSI
Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap laju Infiltrasi di sub Das Wera Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.
RINGKASAN
DWI EKA PUTRI – L 131 17 010. Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Laju Infiltrasi Di Sub DAS Wera Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh Herman Harijanto.
Infiltrasi adalah masuknya atau meresapnya air hujan ke dalam tanah. Infiltrasi juga dipahami sebagai suatu peristiwa masuknya air hujan dari permukaan tanah melalui pori atau rekahan-rekahan tanah, yang dipengaruhi oleh sifat fisik tanah yakni tekstur, bobot isi, kadar air, porositas dan c-organik. Penggunaan lahan yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan sifat fisik tanah, yang seterusnya akan menyebabkan perbedaan laju infiltrasi. dengan demikian perlu melakukan penelitian untuk membandingkan laju infiltrasi dan pengaruh penggunaan lahan terhadap laju infiltrasi di Sub DAS Wera Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan pengaruh penggunaan lahan terhadap laju infiltrasi. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Januari sampai dengan Maret 2021, yang berlokasi di Sub Das Wera Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Penelitian laju infiltrasi dilakukan pada tiga lahan yang berbeda, antara lain hutan sekunder, agroforestri dan tegalan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei lapangan (Purposive Sampling) dengan menggunakan double ring infiltrometer untuk menentukan besarnya laju infiltrasi kemudian di analisis dengan menggunakan metode Horton. Setelah itu, pengambilan sampel tanah dilakukan disetiap lokasi yang sudah ditentukan. Analisis sifat fisik tanah dilakukan di laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi terbesar terdapat pada agroforestri yaitu sebesar 6,94 cm/jam termasuk dalam kriteria agak cepat dengan kelas tekstur tanah lempung. Pada hutan sekunder sebesar 5,74 cm/jam termasuk dalam kriteria sedang dengan kategori tekstur tanah lempung berpasir, dan pada tegalan sebesar 3,87 cm/jam juga termasuk dalam kriteria sedang dengan kategori tekstur tanah lempung berdebu. Namun, yang membedakan antara hutan sekunder dan tegalan yaitu, bobot isi pada tegalan lebih tinggi dan porositas tanahnya yang rendah dibandingkan dengan hutan sekunder.
Tidak tersedia versi lain