SKRIPSI
Perumbuhan Semai Jabon [ Anihochephalus cadamba Roxb.Miq ]Pada Pemberian Pupuk Kompos Daun Kelor dan fungsi MIKORIZA ARBUSKULAR.
iii
RINGKASAN
SAENAL – L 131 16 476. Pertumbuhan Semai Jabon (Anthochephalus cadamba Roxb. Miq) Pada Pemberian Pupuk Kompos Daun Kelor Dan Fungi Mikoriza Arbuskular. Dibimbing oleh Yusran.
Jabon merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh dan memiliki kelebihan dengan tanaman jenis lain yaitu teknik budidaya yang mudah, sebarannya luas, bernilai ekonomi tinggi, dan memiliki manfaat yang lain dari produk non-kayunya. Pembangunan hutan tanaman yang dalam skala luas membutuhkan pohon yang memiliki kualitas dan kuantitas bibit yang baik. Kualitas bibit sangat dipengaruhi oleh kualitas media penyapihan. Media penyapihan menyediakan nutrisi, air dan ruang untuk pertumbuhan akar. Tanaman kelor mengandung hormon tumbuh yaitu sitokinin dan zeatin. Sitokinin merupakan hormon tanaman yang menginduksi pembelahan sel, pertumbuhan, dan mendorong pertumbuhan sel baru. Daun kelor diharapkan ketika dijadikan sebagai pupuk dapat memacu pertumbuhan tanaman. Fungi Mikoriza Arbuskular memberikan manfaat bagi tanaman diantaranya, meningkatkan serapan unsur hara, memperluas penyebaran hifa dalam tanah, memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh serta memperbaiki kondisi tanah, mempertinggi daya hidup dan laju pertumbuhan bibit yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pertumbuhan Semai Jabon (Anthochephalus cadamba Roxb. Miq) Pada Pemberian Pupuk Kompos Daun Kelor Dan Fungi Mikoriza Arbuskular. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Desember 2019, bertempat di Persemaian Kelompok Tani Rano Indah di Desa Uwemanje Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat taraf perlakuan yaitu : S0 = Tanah tanpa pupuk kompos daun kelor dan mikoriza (kontrol), S1 = Tanah + Pupuk kompos daun kelor (3 + 1), S2 = Tanah + Mikoriza 10 gram/semai, S3 = Tanah + Pupuk kompos daun kelor (3 + 1) + Mikoriza 10 gram/semai. Parameter yang diamati yaitu pertambahan tinggi semai, pertambahan diameter, pertambahan jumlah daun, berat basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk dan berat kering akar. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam serta Uji F dengan taraf 5% dilakukan untuk mengetahui apakah diantara perlakuan nyata atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk kompos daun kelor (Moringa oleifera L.) dan fungi mikoriza arbuskular berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan semai jabon seperti pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk dan berat kering akar. Pertumbuhan semai jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) terbaik diperoleh pada perlakuan tanah + mikoriza 10 g/semai (S2) dengan rata-rata pertambahan tinggi 6,27 cm, rata-rata pertambahan diameter 0,78 mm, rata-rata pertambahan jumlah daun 4,5 helai, berat basah tajuk 10,68 g, berat basah akar 2,94 g, berat kering tajuk 2,82 g dan berat kering akar 0,99 g.
Tidak tersedia versi lain